Peranan
Sistem Operasi dalam Proses Pengolahan Data di Dalam Komputer
Sistem
operasi merupakan
penghubung antara perangkat keras dan pengguna, sistem operasi juga
berfungsi sebagai program pengendali dengan tujuan untuk menghindari kesalahan
penggunaan komputer dan mengatur pengelolaan sumber daya yang terdapat pada
sistem komputer dan menyediakan layanan kepada pengguna sehingga
memudahkan pengguna dalam mengoperasikan komputer.
Fungsi sistem operasi secara umum adalah sebagai berikut:
Fungsi sistem operasi secara umum adalah sebagai berikut:
1. Resource
manager,
merupakan pengelolaan sumber daya dan mengalokasikannya, Contoh: memori, CPU,
Disk Drive dan perangkat lainnya.
2. Interface
/ tatap muka,
yaitu sebagai perantara antara pengguna dengan perangkat keras dengan
menyediakan tampilan kepada pengguna yang lebih mudah dipahami dan bersahabat
(user friendly)
3. Coordinator, mengkoordinasi dan menyediakan
fasilitas sehingga aktifitas yang kompleks dapat diatur dan dapat diproses
secara berurutan.
4. Guardian, menyediakan akses kontrol yang
bertugas untuk melindungi file dan memberi pengawasan pada data dan program.
5. Gate
Keeper,
berfungsi sebagai pengendali hak akses oleh pengguna yang mengendalikan siapa
saja yang berhak masuk ke dalam sistem dan mengawasi apa saja yang
dilakukannya.
6. Optimizer adalah penjadwal masukan (input)
oleh user, pengaksesan basis data, proses komputasi dan penggunaan.
7. Accountant befungsi untuk mengatur waktu CPU,
penggunaan memori, pemanggilan I/O, disk storage, dan waktu koneksi terminal.
8. Server berfungsi untuk melayani pengguna
komputer.
Sistem Operasi ditinjau dari Segi PROSES
Sistem
Operasi, terdiri dari sekumpulan program untuk suatu
resources (memori). Bagaimana hubungan antara program2 baik selama
proses berjalan dan kapan program tersebut harus dipergunakan ?.
Ada 3 Kondisi utama dalam proses Sistem
Operasi.
1.
RUN,
adalah proses yang sudah dipilih oleh
prosesor dan program2 nya sedang berjalan.
2.
WAIT,
adalah proses yang sedang menunggu yang
dikarenakan adanya event/kejadian
Misal
: suatu operasi Input-Output yang
sedang berjalan maka prosesor tidak akan melakukan proses, karena I/O yang
sedang beroperasi.
3.
READY,
adalah proses dalam kondisi yang siap
dilaksana kan/ready, akan tetapi jumlah proses lebih banyak dari jumlah
prosesor sehingga proses tersebut harus menunggu giliran untuk diproses (Ready to Run)
Kondisi lain;
1.
SUBMIT,
adalah kondisi dimana pemakai/user
memasukan suatu JOB kedalam sistem, dan sistem tersebut harus memberikan suatu
respon.
2.
HOLD,
adalah kondisi dimana Job dimasukan
telah dikonversikan kedalam bentuk yang “readable” (yang dapat dibaca oleh mesin). Tetapi tidak
ada resources yang dialokasikan untuk job tersebut, sehingga untuk ke kondisi
berikutnya harus dialokasikan terlebih dahulu.
3.
COMPLETE,
adalah kondisi dimana prosesor telah
menyelesaikan proses komputasi dan semua resource sudah dikembalikan.
Bentuk Skema Sistem Operasi ditinjau dari segi Proses :
Pelayanan Sistem Operasi
:
1.
Program Execution (program pelaksana)
Untuk
memungkinkan proses loading (pemasukan program dan data) ke dalam memori dan
dijalankan (Running), sehingga programmer cukup mudah untuk menjalankan.
2.
Input – Output Operation
Digunakan
untuk menjalankan program dengan bantuan I/O Device, seperti:
-
Request
Device ( pemintaan peralatan)
-
Release
Device ( Mengeluarkan peralatan)
-
Read
(Baca) - Write
(Tulis)
3.
Manipulasi System File
Untuk
memudahkan programmer, pemakai/user untuk bekerja, seperti;
- Create -
Delete
-
Open - Close
- Up-date -
dll
4.
Error Detection (deteksi kesalahan)
Untuk
pelacakan, mencari kesalahan terdapat terjadi di dalam Prosesor atau Memori
5.
Allocation Resource (Alokasi memori)
Digunakan
pd saat terdapat banyak program/Job yang hrs diselesaikan pd saat yang
bersamaan, shg diperlukan adanya alokasi/penjatahan resource untuk setiap
program/job tersebut.
6.
Protection( perlindungan)
Untuk
perlindungan data/informasi, yg terdapat dlm memori agar masing2 tdk
saling mempengaruhi program dan data, walaupun berlainan.
Tujuan utama Sistem Operasi
1. Mempermudah penggunaan sistem komputer terutama pemrogram.
2. Memberikan layanan bagi program aplikasi untuk memanfaatkan sumber daya komputer.
3. Mengusahakan agar sumber daya sistem komputer digunakan secara efisien.
1. Mempermudah penggunaan sistem komputer terutama pemrogram.
2. Memberikan layanan bagi program aplikasi untuk memanfaatkan sumber daya komputer.
3. Mengusahakan agar sumber daya sistem komputer digunakan secara efisien.
Contoh OS : DOS, Windows 95, Windows 98, Windows Me/ Windows XP
Windows NT/Windows 2000, OS/2, Unix, Linux.
Windows NT/Windows 2000, OS/2, Unix, Linux.
Cara
merubah bilangan Desimal menjadi Bilangan Biner secara sederhana dari bilangan
kelipatan pada memory
128 64 32 16 8 4 2 1
Contoh
Ubah
bilangan 25 kedalam bentuk Biner?
Jawab
:
128 64 32 16 8 4 2 1
16 + 8 +
1 = 25
Jumlahkan
kelipatan berikut maka hasilnya =25, dan angka tersebut nilainya menjadi 1,
selain angka tersebut nilainya 0, jadi bentuk Biner nya adalah sebagai berikut
25
= 00011001
00011001 Bilangan Biner
11100110 Complement 1
1 +
00011001 Complement 2
Untuk
mengetahui bilangan Biner bernilai
positif atau negatif yaitu ditentukan oleh Bit yg paling kiri, yang mana jika
Bit nya 0 artinya bernilai positif
dan 1 bernilai negatif
Tugas..
Ubah
bilangan Desimal menjadi bilangan Biner !
28 = 128 64 32 16 8 4 2 1
0 0 0 1 1 1 0 0
Bilangan
Biner 28 = 00011100
-67 = 128 64 32 16 8 4 2 1
= 0 1 0 0 0 0 1 1
1 0 1 1 1 1 0 0
1+
1 0 1 1 1 1 0 1
Bilangan
Biner -67 = 10111101
-105 = 128 64 32 16 8 4 2 1
0 1 1 0 1 0 0 1
1 0 0 1 0 1 1 0
1+
1 0 0 1 0 1 1 1
Bilangan
Biner -105 = 10010111
85 = 128 64 32 16 8 4 2 1
0 1 0 1 0 1 0 1
Bilangan
Biner 85 = 01010101